SEMINAR KEPERAWATAN JIWA anxiety disorder |
SEMINAR KEPERAWATAN
“ UP DATE ANXIETY
DISORDER :
DETEKSI DINI DAN PENATALAKSANAANNYA”
A.
LATAR
BELAKANG
Masalah
sosial dan tekanan hidup yang
dihadapi masyarakat saat ini semakin
berat dan kompleks,
Menyikapi
situasi dan kondisi tersebut
menimbulkan pola, prilaku dan fenomena di masyarakat
yang terkadang memerlukan perhatian dan bantuan pihak-pihak profesional. Hal ini dapat dilihat dari berbagai tayangan media yang menggambarkan situasi
masyarakat yang mengalami
tekanan sehingga menimbulkan
stress, depresi dan gangguan kecemasan.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013
menunjukkan, sekitar 16 juta orang atau 6% dari populasi penduduk Indonesia
mengalami gangguan mental emosional.
Masalah gangguan kecemasan atau anxiety merupakan salah satu gangguan mental emosional yang sering dianggap sebagai masalah biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Pakar kesehatan jiwa yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Presiden ASEAN Federation for Psychiatry and Mental Health (AFPMH) dr Danardi Sosrosumihardjo SpKJ (K) mengatakan, gejala gangguan cemas banyak dialami oleh manusia zaman sekarang, banyak di antara kita yang mengalami masalah kecemasan.
Lingkungan yang dinamis, gaya hidup kaum urban yang serba cepat, dan masalah pemanasan global merupakan sebagian hal umum yang biasa memicu seseorang cemas.
Hal ini belum ditambah dengan kondisi spesifik yang berkaitan dengan orang tersebut. Faktor genetik bawaan, kepribadian seseorang, dan kondisi lingkungannya adalah hal-hal terkait munculnya gangguan jiwa pada seseorang, termasuk kecemasan,
Kecemasan merupakan suatu masalah yang berkaitan dengan timbulnya gejala-gejala sistem saraf otonom di dalam tubuh yang biasanya ditandai dengan dua komponen gejala yaitu gejala fisik dan gejala psikologis. Gejala fisik biasanya ditimbulkan oleh tubuh, seperti jantung berdebar, diare, pusing, berkeringat dingin, sesak napas, mual, dan lainnya.
Sementara gejala psikologis, seperti kecemasan tentang masa depan, seseorang khawatir bernasib buruk, gelisah, sulit berkonsentrasi, waswas, gugup, atau ketakutan. Dalam praktik sehari-hari, beberapa diagnosis gangguan cemas yang sering ditemukan, di antaranya gangguan cemas menyeluruh, gangguan cemas panik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pascatrauma, fobia sosial, dan fobia spesifik.
Masalah gangguan kecemasan atau anxiety merupakan salah satu gangguan mental emosional yang sering dianggap sebagai masalah biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Pakar kesehatan jiwa yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Presiden ASEAN Federation for Psychiatry and Mental Health (AFPMH) dr Danardi Sosrosumihardjo SpKJ (K) mengatakan, gejala gangguan cemas banyak dialami oleh manusia zaman sekarang, banyak di antara kita yang mengalami masalah kecemasan.
Lingkungan yang dinamis, gaya hidup kaum urban yang serba cepat, dan masalah pemanasan global merupakan sebagian hal umum yang biasa memicu seseorang cemas.
Hal ini belum ditambah dengan kondisi spesifik yang berkaitan dengan orang tersebut. Faktor genetik bawaan, kepribadian seseorang, dan kondisi lingkungannya adalah hal-hal terkait munculnya gangguan jiwa pada seseorang, termasuk kecemasan,
Kecemasan merupakan suatu masalah yang berkaitan dengan timbulnya gejala-gejala sistem saraf otonom di dalam tubuh yang biasanya ditandai dengan dua komponen gejala yaitu gejala fisik dan gejala psikologis. Gejala fisik biasanya ditimbulkan oleh tubuh, seperti jantung berdebar, diare, pusing, berkeringat dingin, sesak napas, mual, dan lainnya.
Sementara gejala psikologis, seperti kecemasan tentang masa depan, seseorang khawatir bernasib buruk, gelisah, sulit berkonsentrasi, waswas, gugup, atau ketakutan. Dalam praktik sehari-hari, beberapa diagnosis gangguan cemas yang sering ditemukan, di antaranya gangguan cemas menyeluruh, gangguan cemas panik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pascatrauma, fobia sosial, dan fobia spesifik.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, gejala
cemas pada depresi dapat meningkatkan kemungkinan bunuh diri, berkurangnya
kemampuan fungsional di pekerjaan, respon yang kurang baik dari terapinya,
adanya gejala-gejala fisik yang tidak bisa dijelaskan secara medis. Oleh karena itu, jika kecemasan tidak ditangani
dengan baik, dapat berakibat depresi atau gangguan jiwa lainnya. Dengan
pengendalian kecemasan yang baik, tingkat produktivitas seseorang pun dapat
terjaga. Gangguan seperti cemas lebih menghampiri kepada orang yang
perfeksionis, orang seperti ini cenderung tegang dan harus selalu belajar
mengendalikan diri. Menurut dia, kasus-kasus
gangguan jiwa seperti cemas dan depresi bisa disembuhkan, tapi pasien kerap
menunggu terlalu lama untuk datang ke pelayanan kedokteran jiwa karena merasa
malu atau karena keluhan dominannya adalah gejala fisik.
Terapi pada praktik psikiatri bisa dengan
menggunakan obat atau farmakologi dan dengan tanpa obat dengan cara
psikoterapi, kombinasi dari terapi psikofarmakologi dan psikoterapi dapat
diterapkan bersamaan kepada pasien masalah gangguan jiwa.
Selain terapi menggunakan obat, tentunya beberapa terapi psikoterapi seperti terapi kognitif dan perilaku secara ilmiah terbukti juga dapat membantu mengatasi gangguan cemas dan depresi seperti relaksasi, meditasi, bertemu dengan teman, dan berolahraga,”
Selain terapi menggunakan obat, tentunya beberapa terapi psikoterapi seperti terapi kognitif dan perilaku secara ilmiah terbukti juga dapat membantu mengatasi gangguan cemas dan depresi seperti relaksasi, meditasi, bertemu dengan teman, dan berolahraga,”
Dengan
pertimbangan hal–hal tersebut diatas dan dengan melihat kebutuhan kemampuan
penyedia layanan, sangat diperlukan peningkatan kapasitan bagi tenaga kesehatan jiwa
melalui pelatihan, workshop, seminar atau kegiatan ilmiah lainnya. Hal inilah yang kemudian
menjadikan dasar dan pertimbangan penyelenggaraan seminar kesehatan jiwa yang mengambil tema “Up Date Anxiety disorder : Deteksi Dini dan
Penatalaksanaannya” “ oleh PPNI Komisariat RSJ Grhasia
DIY.
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti seminar ini diharapkan
meningkatkan pengetahuan peserta seminar terkait deteksi dini gangguan cemas dan penatalaksanaannya.
2. Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai :
a. Konsep gangguan cemas dan penanganannya penanganannya : farmakoterapi dan non farmakoterapi
b. Perawatan gangguan cemas di rumah dan rumah sakit
c. Critical
point penanganan gangguan cemas
d. Psikoterapi gangguan cemas terbaru
C.
SASARAN
Sasaran Seminar “ Up Date Anxiety disorder : Deteksi Dini dan Penatalaksanaannya”
ini adalah:
1.
Perawat dan dokter RSJ Grhasia DIY
2. Praktisi/Tenaga
Kesehatan di Rumah Sakit/Puskesmas
3. Mahasiswa
Kesehatan
4. Masyarakat
umum
D.
WAKTU
DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan Seminar “Up Date Anxiety disorder : Deteksi Dini dan
Penatalaksanaannya” ini akan dilaksanakan pada :
Hari/tanggal :
Sabtu, 05 maret 2016
Waktu : 07.30-13.00 WIB
Tempat : Grha Ganesa Gedung Diklat Lt.1 RSJ Grhasia DIY
E. NARA SUMBER
1. dr. Wikan Ardiningrum M.Sc., Sp.KJ (RSJ
Grhasia DIY)
Materi:
Konsep gangguan cemas,
deteksi dini dan penanganannya : Farmakoterapi dan Non Farmakoterapi.
2. Sutejo, S.Kep. Ns. M.Kep. Sp Jiwa
Materi: Up date psikoterapi gangguan cemas
F. SUSUNAN ACARA
SUSUNAN ACARA SEMINAR
KEPERAWATAN
“ UP DATE ANXIETY
DISORDER : DETEKSI DINI DAN PENATALAKSANAANNYA”
Waktu
|
Acara
|
Penanggung jawab
|
08.00
– 08.30
|
Registrasi
peserta
|
Panitia
|
08.30
– 09.00
|
Pembukaan
1.
Indonesia Raya
2.
Mars RSJ Grhasia
3.
Mars PPNI
(oleh “Grhasia Nursing Choir”)
|
Pembawa
Acara
|
09.00
– 09.15
|
Laporan
ketua panitia
|
Ketua
Panitia
|
Sambutan
Direktur RSJ. Grhasia DIY, sekaligus membuka acara
|
Sie.
Acara
|
|
09.15
– 10.15
|
Materi
I :
dr.
Wikan
Ardiningrum M.Sc., Sp.KJ
Materi:
Konsep gangguan cemas, deteksi dan penanganannya :
Farmakoterapi dan Non Farmakoterapi
|
Moderator
dan Notulen :
Sie
Ilmiah
|
10.15–
11.15
|
Materi
II :
Sutejo, S.Kep.
Ns. M.Kep. Sp Jiwa
Materi: Up date psikoterapi gangguan cemas
|
Moderator
& Notulen :
Sie
Ilmiah
|
11.15
– 12.15
|
Diskusi
|
Moderator
& Notulen :
Sie. Ilmiah
|
12.15 – 13.00
|
Pembagian
doorprize dan Penutup
|
Sie Acara
|
A. FASILITAS SEMINAR
1.
Seminar kit
2.
Snack dan satu kali makan siang
3.
Sertifikat
akreditasi PPNI DIY 1 Skp
4.
Hiburan
5.
Doorprice
No comments:
Post a Comment