Thursday 11 February 2016

SEMINAR KEPERAWATAN 5 MARET 2016

SEMINAR KEPERAWATAN JIWA anxiety disorder

SEMINAR KEPERAWATAN
UP DATE ANXIETY DISORDER : DETEKSI DINI DAN PENATALAKSANAANNYA

A.     LATAR BELAKANG
Masalah sosial dan tekanan hidup yang dihadapi masyarakat saat ini semakin berat dan kompleks, Menyikapi situasi dan kondisi tersebut menimbulkan pola, prilaku dan fenomena di masyarakat yang terkadang memerlukan perhatian dan bantuan pihak-pihak profesional. Hal ini dapat dilihat dari berbagai tayangan media yang menggambarkan situasi masyarakat yang mengalami tekanan sehingga menimbulkan stress, depresi dan gangguan kecemasan.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, sekitar 16 juta orang atau 6% dari populasi penduduk Indonesia mengalami gangguan mental emosional.
Masalah gangguan kecemasan atau anxiety merupakan salah satu gangguan mental emosional yang sering dianggap sebagai masalah biasa dalam kehidupan sehari-hari.
Pakar kesehatan jiwa yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) dan Presiden ASEAN Federation for Psychiatry and Mental Health (AFPMH) dr Danardi Sosrosumihardjo SpKJ (K) mengatakan, gejala gangguan cemas banyak dialami oleh manusia zaman sekarang, banyak di antara kita yang mengalami masalah kecemasan. 
Lingkungan yang dinamis, gaya hidup kaum urban yang serba
cepat, dan masalah pemanasan global merupakan sebagian hal umum yang biasa memicu seseorang cemas.
Hal ini belum ditambah dengan kondisi spesifik yang berkaitan dengan orang tersebut. Faktor genetik bawaan, kepribadian seseorang, dan kondisi lingkungannya adalah hal-hal terkait munculnya gangguan jiwa pada seseorang, termasuk kecemasan,
Kecemasan merupakan suatu masalah yang berkaitan dengan timbulnya gejala-gejala sistem saraf otonom di dalam tubuh yang biasanya ditandai dengan dua komponen gejala yaitu gejala fisik dan gejala psikologis. Gejala fisik biasanya ditimbulkan oleh tubuh, seperti jantung berdebar, diare, pusing, berkeringat dingin, sesak napas, mual, dan lainnya. 

Sementara gejala psikologis, seperti kecemasan tentang masa depan, seseorang khawatir bernasib buruk, gelisah, sulit berkonsentrasi, waswas, gugup, atau ketakutan. Dalam praktik sehari-hari, beberapa diagnosis gangguan cemas yang sering ditemukan, di antaranya gangguan cemas menyeluruh, gangguan cemas panik, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stres pascatrauma, fobia sosial, dan fobia spesifik
.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, gejala cemas pada depresi dapat meningkatkan kemungkinan bunuh diri, berkurangnya kemampuan fungsional di pekerjaan, respon yang kurang baik dari terapinya, adanya gejala-gejala fisik yang tidak bisa dijelaskan secara medis. Oleh karena itu, jika kecemasan tidak ditangani dengan baik, dapat berakibat depresi atau gangguan jiwa lainnya. Dengan pengendalian kecemasan yang baik, tingkat produktivitas seseorang pun dapat terjaga. Gangguan seperti cemas lebih menghampiri kepada orang yang perfeksionis, orang seperti ini cenderung tegang dan harus selalu belajar mengendalikan diri. Menurut dia, kasus-kasus gangguan jiwa seperti cemas dan depresi bisa disembuhkan, tapi pasien kerap menunggu terlalu lama untuk datang ke pelayanan kedokteran jiwa karena merasa malu atau karena keluhan dominannya adalah gejala fisik.
Terapi pada praktik psikiatri bisa dengan menggunakan obat atau farmakologi dan dengan tanpa obat dengan cara psikoterapi, kombinasi dari terapi psikofarmakologi dan psikoterapi dapat diterapkan bersamaan kepada pasien masalah gangguan jiwa. 
Selain terapi menggunakan obat, tentunya beberapa terapi psikoterapi seperti terapi kognitif dan perilaku secara ilmiah terbukti juga dapat membantu mengatasi gangguan cemas dan depresi seperti relaksasi, meditasi, bertemu dengan teman, dan berolahraga,”
Dengan pertimbangan hal–hal tersebut diatas dan dengan melihat kebutuhan kemampuan penyedia layanan, sangat diperlukan peningkatan kapasitan bagi tenaga kesehatan jiwa melalui pelatihan, workshop, seminar atau kegiatan ilmiah lainnya.  Hal inilah yang kemudian menjadikan dasar dan pertimbangan penyelenggaraan seminar kesehatan jiwa yang mengambil tema “Up Date Anxiety disorder : Deteksi Dini dan Penatalaksanaannya”  oleh PPNI Komisariat  RSJ Grhasia DIY.




B.     TUJUAN
1.    Tujuan Umum
Setelah mengikuti seminar ini diharapkan meningkatkan pengetahuan peserta seminar terkait deteksi dini gangguan cemas dan penatalaksanaannya.
2.    Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan peserta mengenai :
a.    Konsep gangguan cemas dan penanganannya penanganannya : farmakoterapi dan non farmakoterapi
b.    Perawatan gangguan cemas di rumah dan rumah sakit
c.    Critical point penanganan gangguan cemas
d.    Psikoterapi  gangguan cemas terbaru

C.     SASARAN
 Sasaran Seminar “ Up Date Anxiety disorder : Deteksi Dini dan Penatalaksanaannya” ini adalah:
1.      Perawat dan dokter RSJ Grhasia DIY
2.      Praktisi/Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit/Puskesmas
3.      Mahasiswa Kesehatan
4.      Masyarakat umum

D.     WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan Seminar “Up Date Anxiety disorder : Deteksi Dini dan Penatalaksanaannya”  ini akan dilaksanakan pada :
         Hari/tanggal  : Sabtu,  05 maret 2016
         Waktu            : 07.30-13.00 WIB
         Tempat          : Grha Ganesa Gedung Diklat Lt.1 RSJ Grhasia DIY

E.      NARA SUMBER       
1.    dr. Wikan Ardiningrum M.Sc., Sp.KJ (RSJ Grhasia DIY)          
Materi: Konsep gangguan cemas, deteksi dini dan penanganannya : Farmakoterapi dan Non Farmakoterapi.
2.    Sutejo, S.Kep. Ns. M.Kep. Sp Jiwa
Materi:  Up date psikoterapi gangguan cemas



F.      SUSUNAN ACARA

SUSUNAN ACARA SEMINAR KEPERAWATAN
“ UP DATE ANXIETY DISORDER : DETEKSI DINI DAN PENATALAKSANAANNYA”

Waktu
Acara

Penanggung jawab
08.00 – 08.30
Registrasi peserta

Panitia
08.30 – 09.00
Pembukaan
1. Indonesia Raya
2. Mars RSJ Grhasia
3. Mars PPNI
(oleh “Grhasia Nursing Choir”)

Pembawa Acara
09.00 – 09.15

Laporan ketua panitia
Ketua Panitia
Sambutan Direktur RSJ. Grhasia DIY, sekaligus membuka acara

Sie. Acara
09.15 – 10.15
Materi I :
dr. Wikan Ardiningrum M.Sc., Sp.KJ
Materi: Konsep  gangguan cemas, deteksi dan penanganannya : Farmakoterapi dan Non Farmakoterapi

Moderator dan Notulen :
Sie Ilmiah
10.15– 11.15
Materi II :
 Sutejo, S.Kep. Ns. M.Kep. Sp Jiwa
Materi:  Up date psikoterapi gangguan cemas
Moderator & Notulen :
Sie Ilmiah
11.15 – 12.15
Diskusi
Moderator & Notulen : Sie. Ilmiah
12.15 – 13.00
Pembagian doorprize dan Penutup
Sie Acara

 A.     FASILITAS SEMINAR
1.   Seminar kit
2.   Snack dan satu kali makan siang
3.   Sertifikat akreditasi PPNI  DIY 1 Skp
4.   Hiburan
5.   Doorprice

Judul: SEMINAR KEPERAWATAN 5 MARET 2016; Ditulis oleh ROHMADHAJ; Rating Blog: 5 dari 5

No comments:

Post a Comment